Jakarta (ANTARA) – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia yang akan jatuh pada 17 Agustus 2025 mengusung tema besar “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”.
Tema tersebut mencerminkan semangat kebangsaan dan komitmen pemerintah untuk memperkuat persatuan nasional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara merata.
Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi di Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, menjelaskan bahwa makna dari tema tersebut selaras dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam memajukan Indonesia melalui pembangunan sumber daya manusia sejak usia dini.
“’Bersatu Berdaulat’ menggambarkan semangat bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kerukunan dan gotong royong sebagai karakter utama dalam kehidupan berbangsa,” ujar Ryno, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (24/7).
Sementara itu, makna “Rakyat Sejahtera” merefleksikan fokus pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat. Melalui delapan Asta Cita, 17 program prioritas, dan delapan Program Hasil Terbaik Cepat, pemerintah menunjukkan tekadnya untuk menciptakan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Baca juga: Desainer: Angka 8-0 dalam logo HUT RI lambangkan kesatuan-kedaulatan
“Anak-anak Indonesia kini difasilitasi untuk mendapat asupan gizi melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan memperoleh akses pendidikan melalui Sekolah Rakyat. Ini adalah fondasi untuk kehidupan yang lebih sejahtera,” kata Ryno.
Adapun frasa “Indonesia Maju” menandakan komitmen pemerintah untuk meningkatkan daya saing global, mempercepat pembangunan infrastruktur, dan mewujudkan visi “Indonesia Emas” sebagai negara maju yang berkeadilan dan berdaulat.
Ryno juga menyoroti bahwa makna persatuan tercermin dalam logo HUT ke-80 RI yang terdiri dari tiga unsur utama. Pertama, bentuk inti yang seragam menggambarkan persatuan sebagai dasar dari kedaulatan. Unsur ini juga menjadi simbol stabilitas visual dan keterhubungan antar-elemen bangsa.
Unsur kedua adalah garis manifestasi berupa satu garis sirkular yang membentuk angka 80. Garis ini menjadi simbol perjalanan kolektif rakyat Indonesia menuju kehidupan yang lebih adil dan bermartabat.
Sementara itu, unsur ketiga adalah bentuk utuh yang menggambarkan keterpaduan seluruh elemen bangsa dalam menciptakan Indonesia yang progresif dan saling terhubung. “Ini menjadi simbol sinergi seluruh komponen bangsa dalam mendorong kemajuan berkelanjutan dan merata ke seluruh penjuru negeri,” jelasnya.
Baca juga: Seskab: Tema HUT ke-80 RI cerminkan visi besar bangsa Indonesia
Ia juga menambahkan bahwa semangat persatuan bukan hanya tergambar dalam simbol visual, tetapi juga dalam langkah konkret pemerintah untuk menciptakan keterbukaan informasi dan membangun kepercayaan publik di tengah derasnya arus digitalisasi.
Pemerintah berharap masyarakat dapat semakin cermat dan berdaya dalam menghadapi tantangan komunikasi modern, khususnya bahaya disinformasi, fitnah, dan kebencian yang dapat mengancam persatuan nasional.
Terkait pelaksanaan HUT ke-80 RI, Ryno mengungkapkan bahwa perayaan tahun ini dirancang secara inklusif dan partisipatif, melibatkan berbagai elemen bangsa—pemerintah, sektor swasta, komunitas, hingga masyarakat umum.
“Logo HUT ke-80 RI berangkat dari semangat ‘Dimiliki Bersama, Dirayakan Bersama’. Ini menjadi simbol kebanggaan kolektif bangsa untuk terus melaju menuju Indonesia yang berdaulat, sejahtera, dan maju,” tuturnya.
Logo resmi HUT ke-80 RI merupakan hasil karya Bram Patria Yoshugi yang terpilih dari 245 desain terbaik dalam sayembara nasional. Presiden Prabowo Subianto secara langsung memilih desain yang dinilai paling kuat dalam menyampaikan makna persatuan dan kemajuan Indonesia.
Melalui tema dan simbol yang sarat makna, HUT ke-80 RI diharapkan menjadi momentum refleksi sekaligus pemacu semangat seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama membangun bangsa yang lebih adil, makmur, dan unggul di masa depan.
Baca juga: Cerita Bram Patria Yoshugi ciptakan logo HUT Ke-80 RI dalam waktu sebulan
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
