Olahraga

Rekam jejak prestasi Jonatan Christie yang tinggalkan Pelatnas PBSI

×

Rekam jejak prestasi Jonatan Christie yang tinggalkan Pelatnas PBSI

Sebarkan artikel ini



Jakarta (ANTARA) – Nama Jonatan Christie telah lama menjadi salah satu ikon bulu tangkis Indonesia yang konsisten menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Atlet tunggal putra yang akrab disapa Jojo ini memulai karier profesionalnya sejak usia muda dan terus menunjukkan performa impresif hingga kini.

Jonatan pertama kali mencuri perhatian publik saat meraih medali emas di SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, ia mengalahkan wakil Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-10. Keberhasilan tersebut menandai tonggak awal karier cemerlangnya di level senior.

Puncak pencapaian Jojo datang pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Di hadapan publik sendiri, ia tampil gemilang dan berhasil meraih medali emas nomor tunggal putra seusai menundukkan pebulu tangkis Taiwan, Chou Tien Chen, lewat rubber game 21-18, 20-22, dan 21-15. Kemenangan tersebut mengukuhkan posisinya sebagai tulang punggung sektor tunggal putra Indonesia.

Di level Kejuaraan Asia, Jojo pernah meraih medali perak edisi 2022 seusai dikalahkan Lee Zii Jia asal Malaysia dan sukses menyabet emas edisi 2024 di Ningbo, China, dengan kemenangan atas wakil tuan rumah Li Shifeng 21-15, 21-16.

Di kancah BWF World Tour, Jonatan telah mengoleksi tujuh gelar juara dan delapan kali menjadi runner-up. Beberapa kemenangan pentingnya antara lain:

  • Juara New Zealand Open 2019 (Super 300)
  • Juara Australian Open 2019 (Super 300)
  • Juara Swiss Open 2022 (Super 300)
  • Juara Indonesia Masters 2023 (Super 500)
  • Juara Hong Kong Open 2023 (Super 500)
  • Juara French Open 2023 (Super 750)
  • Juara All England 2024 (Super 1000)

Sementara itu, Jonatan juga tercatat sebagai finalis di berbagai turnamen bergengsi seperti French Open, Japan Open, dan China Masters.

Baca juga: Jonatan dan Chico resmi keluar dari Pelatnas PBSI

Selain prestasi individu, Jonatan turut berkontribusi besar dalam ajang beregu. Ia menjadi bagian dari tim Indonesia yang menjuarai Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark. Keberhasilan tersebut mengakhiri penantian selama 19 tahun sejak terakhir kali Indonesia meraih gelar tersebut. Meskipun saat itu Indonesia tengah dikenai sanksi oleh WADA sehingga tidak dapat mengibarkan bendera Merah Putih, prestasi tersebut tetap menjadi kebanggaan nasional.

Jonatan juga pernah mencicipi podium runner-up di sejumlah ajang BWF Superseries dan Grand Prix, seperti Korea Open 2017 dan Thailand Open 2017, serta menyabet gelar juara di turnamen tingkat International Challenge seperti Indonesia International (2013) dan Swiss International (2014). Terakhir, Jonatan Christie juga dipercaya sebagai kapten tim Indonesia di ajang Piala Sudirman 2025.

Baru-baru ini, Jonatan mengumumkan keputusannya bersama Chico Aura Dwi Wardoyo untuk keluar dari Pelatnas PBSI Cipayung dan memilih menjalani pola latihan berbasis klub. Meski demikian, PBSI menegaskan bahwa keduanya tetap bagian dari tim nasional dan akan dipanggil untuk memperkuat Merah Putih dalam kejuaraan internasional resmi.

Dengan sederet prestasi dan komitmen tinggi untuk terus membela bangsa, Jonatan Christie membuktikan bahwa profesionalisme seorang atlet tidak hanya ditentukan oleh tempat ia berlatih, melainkan oleh integritas dan dedikasi dalam menjunjung nama Indonesia di panggung dunia.

Baca juga: Jonatan Christie kapten tim Indonesia di Piala Sudirman 2025

Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

tembus jp 1000x mahjong wins 2winrate mahjong ways 3 super tinggimahjong normal bet 200pagcor gacor mahjongmahjong bisa ditirumaxwin mahjong wins 2