Otomotif

Menperin diskusikan TKDN dan insentif bersama produsen otomotif

×

Menperin diskusikan TKDN dan insentif bersama produsen otomotif

Sebarkan artikel ini


Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendiskusikan tantangan dan upaya pemerintah untuk memperkuat sektor otomotif Indonesia bersama produsen otomotif saat berada di Paviliun Indonesia pada ajang pameran World Expo Osaka 2025 di Osaka, Jepang.

Dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, Menperin Agus Gumiwang bertemu dengan perwakilan tiga pabrikan otomotif Jepang Toyota, Daihatsu dan Suzuki antara lain tentang regulasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk kendaraan hybrid dan program insentif.

“Kami akan pelajari permintaan tersebut karena prinsipnya kita ingin membangun industri otomotif nasional yang kuat namun juga kompetitif secara global,” ujar Agus.

Baca juga: Pemerintah keluarkan aturan insentif pajak untuk kendaraan listrik

Perwakilan pabrikan kendaraan Jepang itu melihat perlu relaksasi regulasi TKDN untuk kendaraan hybrid untuk menarik investasi dan mempercepat adopsi teknologi ramah lingkungan di Indonesia. Menperin menyambut positif usulan tersebut dan menyatakan bahwa pemerintah terbuka untuk mendiskusikan relaksasi TKDN secara selektif dengan tetap menjaga arah kebijakan industrialisasi dalam negeri.

Para produsen otomotif juga mengemukakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi pasar yang menurun, termasuk untuk kendaraan niaga. Menjawab isu tersebut, Menperin Agus menyatakan pemerintah sedang mengevaluasi berbagai kebijakan untuk merangsang kembali permintaan kendaraan niaga, termasuk melalui pembelian pemerintah daerah dan insentif fiskal untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Dia juga memastikan bahwa program insentif Low Cost Green Car (LCGC) akan terus dilanjutkan hingga 2031 untuk menjaga keterjangkauan kendaraan bagi masyarakat serta mendukung transisi elektrifikasi secara bertahap.

“Program LCGC terbukti berhasil meningkatkan kepemilikan kendaraan masyarakat dan mendukung industri otomotif nasional. Oleh karena itu, insentif untuk LCGC akan kami lanjutkan hingga 2031,” kata Agus menjelaskan.

Agus menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan prinsipal otomotif sangat penting, terutama dalam menghadapi transisi elektrifikasi, tantangan global, serta menjaga keseimbangan antara produksi lokal dan ekspor.

“Pasar otomotif Indonesia sangat besar, dan industri ini telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Kita harus jaga bersama agar tidak terjadi guncangan di sektor ini,” kata dia.

Keberadaan insentif dan regulasi TKDN diharapkan memberikan kepastian jangka panjang bagi prinsipal dan pelaku industri untuk terus memproduksi dan mengembangkan kendaraan hemat energi di dalam negeri.

Baca juga: Tiga produsen otomotif Jepang berjanji pertahankan pekerja

Baca juga: Gaikindo akui industri otomotif sedang tidak baik-baik saja

Baca juga: Indef: Rakit kendaraan secara lokal buka peluang dari hulu ke hilir

Baca juga: Pemerintah terus kaji pemberian insentif untuk semua jenis kendaraan

Pewarta:
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

tak perlu capek cuci ac lagi kang danang sukses maxwin ekstrim di mahjong wins 3 dan liburan ke thailanddapat jp menggelegar di mahjong ways teknisi listrik ini sukses beli mobil barufitur keren mahjong wins jackpot 30 juta dalam sekejapmomen finansial stabil berkat mahjong wins tiap harislot gacor