loading…
Mati lemas atau asfiksia menjadi penyebab meninggal dunia diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan. Hal ini diketahui dari hasil autopsi. Foto/ Facebook Arya Daru Pangayunan
Berdasarkan hasil autopsi, Arya Daru mengalami gangguan pertukaran oksigen di saluran napas bagian atas. Kondisi ini menyebabkan tubuhnya kekurangan oksigen hingga akhirnya meninggal dunia.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka di bagian wajah dan leher korban, termasuk luka terbuka di bibir bagian dalam serta lecet di pipi kanan dan lima luka lecet di leher. Luka-luka tersebut menjadi indikasi kuat bahwa korban mengalami tekanan fisik sebelum kehilangan kesadaran dan meninggal dunia.
“Ditemukan adanya luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibir bawah bagian dalam,” kata Tim Dokter Forensik RSCM Dr Yoga Tohijiwa di Polda Metro Jaya pada Selasa, 29 Juli 2025.
Baca Juga: Polisi Simpulkan Diplomat Kemlu Arya Daru Bunuh Diri
“Luka luka lecet pada pipi kanan dan leher yang terdiri dari 1 buah luka lecet di pipi kanan dan ada 5 buah luka lecet bagian leher,” sambungnya.
Selain itu, terdapat memar di kelopak mata kiri, bibir bawah, serta di lengan atas dan bawah kanan. “Masing-masing, 1 memar kelopak atas mata kiri, 1 memar juga pada bibir bawah dalam, 2 buah lengan atas kanan, dan 2 buah memar lengan bawah kanan,” jelasnya.
“Maka sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran nafas atas yang menyebabkan mati lemas,” tambahnya.
Apa Itu Mati Lemas?
Dilansir dari Clevel and Clinic, Rabu (30/7/2025), mati lemas, dalam istilah medis dikenal sebagai asfiksia, adalah kondisi serius yang terjadi ketika tubuh tidak memperoleh cukup oksigen untuk menjalankan fungsi vital.
Baca Juga: Dokter Forensik Temukan Luka di Bibir dan Leher Arya Daru
Gangguan ini memengaruhi sistem pernapasan dan dapat menyebabkan hilangnya kesadaran hingga kematian jika tidak segera ditangani. Asfiksia bisa dialami siapa saja, dan sering kali terjadi secara tiba-tiba dalam situasi yang tidak terduga.