Jakarta (ANTARA) – Dalam beberapa tahun terakhir, publik sepak bola kerap menjumpai hal tak biasa dalam penampilan para pemain profesional di lapangan hijau, yakni adanya sobekan atau lubang pada kaus kaki mereka, khususnya di bagian belakang kaki atau area betis. Fenomena ini bukanlah akibat kerusakan semata, melainkan dilakukan secara sengaja oleh para pemain dengan tujuan tertentu.
Melubangi kaus kaki di area betis kini menjadi tren yang cukup umum di kalangan pesepak bola, termasuk di ajang bergengsi seperti Piala Eropa (Euro) 2024. Beberapa pemain seperti Jude Bellingham, Bukayo Saka, dan Conor Gallagher bahkan terlihat mengenakan kaus kaki bolong saat memperkuat tim nasional Inggris.
Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk mengurangi tekanan pada otot betis. Kaus kaki sepak bola profesional biasanya dirancang ketat agar mampu menopang pelindung tulang kering (shin guard). Namun, bagi pemain dengan otot betis yang besar dan menonjol, kaus kaki ketat dapat menyebabkan ketidaknyamanan hingga menghambat sirkulasi darah. Melubangi bagian belakang kaus kaki dipercaya membantu otot “bernapas” lebih baik serta meningkatkan aliran darah ke area tersebut.
Langkah ini juga dinilai dapat mengurangi risiko cedera otot dan meningkatkan performa pemain, terutama dalam pertandingan berintensitas tinggi.
Baca juga: Daftar penghargaan Footballers of The Year Liga 1 2024-2025 versi APPI
Bek asal Inggris, Mason Holgate, menjadi salah satu pemain yang sempat menjadi sorotan karena kaus kaki bolongnya. Namun, ia bukanlah yang pertama melakukannya. Beberapa tahun sebelumnya, duo bek Inggris, Kyle Walker dan Danny Rose, telah lebih dahulu terlihat mengenakan kaus kaki yang dilubangi.
Fenomena ini juga pernah menimbulkan kontroversi. Mantan bek Valencia, Ezequiel Garay, pernah diminta mengganti kaus kaki oleh wasit karena dianggap tidak sesuai dengan aturan berpakaian dalam pertandingan. Meski demikian, berdasarkan Law 4 Laws of the Game yang ditetapkan oleh International Football Association Board (IFAB), tidak ada ketentuan yang mengatur secara spesifik tentang panjang atau bentuk kaus kaki, selama kaus kaki tetap dapat menutupi pelindung tulang kering dengan baik.
Sebagian pemain lain memilih model kaus kaki rendah tanpa sobekan, seperti Jack Grealish dari Manchester City, meskipun hal itu dilaporkan lebih berkaitan dengan faktor takhayul dibanding kenyamanan fisik.
Selain para pemain Inggris, sejumlah bintang dunia juga diketahui pernah mengenakan kaus kaki bolong, antara lain Gareth Bale, Neymar, dan Arthur Masuaku.
Di liga Indonesia sendiri, hal tersebut sering kali terlihat dilakukan oleh Marko Simic saat masih membela Persija Jakarta.
Fenomena ini menjadi salah satu contoh bagaimana kenyamanan dan performa fisik di lapangan dapat mendorong pemain melakukan modifikasi terhadap perlengkapan standar, selama tidak melanggar regulasi resmi yang berlaku.
Baca juga: Mantan kapten MU Patrice Evra tanda tangan kontrak MMA dengan PFL
Baca juga: Mesut Ozil putuskan pensiun sebagai pesepakbola profesional
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.