Ekonomi

Masih Terkoreksi, Ini Level Akumulasi Potensial Bagi Bitcoin

×

Masih Terkoreksi, Ini Level Akumulasi Potensial Bagi Bitcoin

Sebarkan artikel ini



Harga Bitcoin (BTC) mengalami koreksi tajam dari harga puncak. Perdagangan sang jawara kripto itu sempat menyentuh level US$103.000 di perdagangan kemarin sebelum akhirnya kembali bangkit ke kisaran US$105.525 pada perdagangan hari ini. Capaian itu masih mencatatkan koreksi lebih dari 5% dari harga puncak yang sempat berada di titik US$111.000. Lantas bagaimana prospek ke depannya?

Sejumlah pakar menganggap bahwa koreksi yang terjadi pada aset kripto nomor wahid itu merupakan efek dari aksi profit taking lantaran adanya kekhawatiran terhadap data ekonomi makro global. Khususnya inflasi Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed.

Turunnya harga BTC ikut menyeret kapitalisasi pasar kripto secara global. Maklum, dengan kontribusi lebih dari 50% atas total market cap kripto, sedikit saja pergerakan harga pada Bitcoin akan berdampak besar pada pasar aset digital secara keseluruhan.

Pantauan CoinGecko, total kapitalisasi pasar kripto pada saat penulisan berada di level US$3,42 triliun. Bandingkan dengan posisi sebelumnya yang berada di titik US$3,56 triliun.

Merespons kondisi tersebut, Vice President Indodax Antony Kusuma menjelaskan, fluktuasi merupakan bagian alami dari dinamika pasar kripto. Sektor ini sangat reaktif terhadap sentimen global. Sehingga, ketika harganya menyentuh level tertinggi secara historis, wajar jika profit taking terjadi.

“Namun perlu dipahami bahwa koreksi jangka pendek tidak selalu mencerminkan pelemahan fundamental Bitcoin,” jelasnya melalui keterangan resmi.

  • Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin (BTC) 2025, 2026, 2030

TItik US$100.000 – US$104.000 Sebagai Level Akumulasi Potensial

Menurutnya, momentum seperti ini justru banyak dimanfaatkan oleh investor untuk mengatur ulang portofolio investasinya. Ia menekankan bahwa pendekatan rasional adalah kunci, bukan emosional.

Dalam pandangannya, level harga antara US$100.000 hingga US$104.000 menjadi area yang paling mendapat perhatian investor. Dianggap sebagai zona akumulasi potensial. Jika tekanan jual berlanjut dan harga BTC menyentuh level itu, terdapat potensi rebound yang bisa terjadi.

“Koreksi harga bukan hanya sinyal negatif. Dalam banyak kasus, justru menjadi titik refleksi dan peluang untuk masuk ke pasar secara lebih terukur,” tambah Antony.

Sejarah Bitcoin lanjut Antony, menunjukkan bahwa koreksi merupakan bagian dari perjalanannya sebagai aset yang terus berkembang.

Bagaimana pendapat Anda tentang prediksi harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

bercanda main mahjongmahjong wins jackpot progresifrahasia sukses mahjong tombol multitermuka mahjong ikut arus scatterwild membanjiri mahjong ways 3akun mahjong wins 2akun hoki mahjongmahjong server thailand lebih gacor
bercanda main mahjongmahjong wins jackpot progresifrahasia sukses mahjong tombol multitermuka mahjong ikut arus scatterwild membanjiri mahjong ways 3akun mahjong wins 2akun hoki mahjongmahjong server thailand lebih gacor