Jakarta (ANTARA) – Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 hampir mencapai klimaks dengan hanya menyisakan satu laga terakhir, yaitu final yang akan mempertemukan Chelsea kontra Paris Saint-Germain (PSG) di MetLife Stadium, New Jersey, Amerika Serikat, Senin (14/7) pukul 02.00 WIB.
Edisi tahun ini menjadi penanda dimulainya format baru turnamen Piala Dunia Antarklub dengan melibatkan 32 klub dari seluruh konfederasi sepak bola dunia. Format anyar ini sekaligus menggantikan sistem lama yang hanya menampilkan tujuh tim.
Namun di tengah euforia persaingan klub-klub terbaik dunia, absennya salah satu raksasa Eropa, FC Barcelona, menjadi sorotan publik sepak bola internasional. Hal ini semakin kontras karena rival abadi mereka, Real Madrid, justru berhasil tampil pada edisi 2025 meski langkahnya terhenti di semifinal usai takluk 0-4 dari PSG.
Dalam format teranyar Piala Dunia Antarklub, FIFA menggunakan hasil kompetisi kontinental dalam kurun waktu empat musim terakhir, yakni dari musim 2021/2022 hingga 2023/2024, untuk menentukan peserta. UEFA sebagai konfederasi dengan alokasi terbanyak mendapat 12 slot. Sebagian besar kuota diberikan kepada para juara Liga Champions dan sisanya ditentukan berdasarkan peringkat koefisien klub Eropa.
Aturan kualifikasi ini dilengkapi regulasi ketat yang membatasi setiap negara maksimal hanya dapat mengirimkan dua wakil, kecuali jika terdapat lebih dari dua klub dari negara yang sama yang menjuarai Liga Champions dalam periode evaluasi.
Baca juga: Jadwal final Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea vs PSG
Kuota Spanyol terpenuhi
Dalam konteks Spanyol, Real Madrid memastikan satu tempat sebagai juara Liga Champions pada musim 2021/2022 dan 2023/2024. Sementara itu, Atlético Madrid mengamankan slot kedua berdasarkan peringkat koefisien UEFA empat musim terakhir.
Dengan demikian, kuota dua klub untuk wakil Spanyol di Piala Dunia Antarklub 2025 telah terpenuhi oleh Real Madrid dan Atlético Madrid. Situasi ini membuat Barcelona harus rela absen meskipun memiliki sejarah panjang dan prestisius di kancah Eropa.
Barcelona gagal penuhi kriteria
Barcelona tercatat tidak berhasil menjuarai Liga Champions pada periode evaluasi tersebut. Meski tampil kompetitif di kompetisi domestik dan sempat menorehkan hasil baik di Eropa, peringkat koefisien UEFA mereka masih di bawah Atlético Madrid yang tampil lebih konsisten di kancah kontinental.
Kondisi ini menegaskan bahwa sistem kualifikasi baru FIFA menuntut klub untuk mempertahankan konsistensi tinggi dalam beberapa musim, terutama pada ajang Liga Champions, demi mengamankan tiket ke turnamen antarklub paling bergengsi di dunia.
Cerminan sistem kualifikasi yang ketat
Absennya Barcelona di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 menjadi bukti nyata ketatnya kerangka seleksi yang kini diterapkan FIFA. Dengan batas kuota per negara, klub-klub Eropa tidak hanya dituntut berjaya di liga domestik, tetapi juga harus berprestasi maksimal di level Eropa.
Format baru ini juga diharapkan mampu menghadirkan persaingan yang lebih merata dan mewakili banyak negara secara adil. Bagi Barcelona, kegagalan tampil pada edisi kali ini menjadi cambuk untuk kembali meraih kejayaan di Eropa agar dapat tampil pada Piala Dunia Antarklub edisi mendatang.
Dengan demikian, keberhasilan tampil di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 bukan hanya bergantung pada nama besar klub, tetapi ditentukan dari performa konsisten dan prestasi di kompetisi kontinental.
Baca juga: Ruiz sebut PSG tampilkan sepak bola indah ketika hancurkan Real Madrid
Baca juga: PSG melaju ke final Piala Dunia Antarklub, hajar Real Madrid 4-0
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.