Kenaikan pasar kripto pada Mei 2025 membuat banyak anggota komunitas kripto mulai bertanya-tanya: kapan bull run ini akan mencapai puncaknya? Menjual aset kripto di level tertinggi tentu bisa memaksimalkan profit yang diraih.
Editor BeInCrypto mencoba mencari tahu kapan Bitcoin bisa mencetak puncak siklus. Para pakar pun membantu menjawab teka-teki ini.
Puncak Diprediksi Terjadi pada Musim Gugur
“Peramal” pertama yang membagikan prediksinya adalah Ilya Sivoplyas, kepala divisi perdagangan exchange di platform kripto WhiteBird. Ia menyoroti bahwa meningkatnya minat dari investor institusional, arus masuk bersih yang aktif ke ETF spot, serta pelonggaran agenda ekonomi makro secara umum memperkuat posisi Bitcoin sebagai aset utama dalam ekonomi digital.
“Kita tidak sedang menyaksikan pertumbuhan sesaat, tapi fase dari siklus bullish yang matang dan berkelanjutan,” ujar sang pakar dengan keyakinan.
Menurutnya, puncak dari fase pertumbuhan saat ini akan terbentuk mendekati pertengahan musim gugur — dalam rentang akhir September hingga Oktober. Hingga saat itu tiba, potensi kenaikan masih terbuka lebar. Lonjakan harga ke kisaran US$114.000 – US$125.000 mungkin terjadi selama musim panas, didorong oleh disetujuinya produk kripto baru, perbaikan iklim regulasi, serta ketertarikan dari para pemain besar.
“Bahkan dengan koreksi lokal, pasar cepat pulih. Hal ini membuka jalan bagi BTC untuk tumbuh pada musim gugur hingga ke kisaran US$133.000 – US$135.000,” tutur Ilya Sivoplyas dalam prediksi Bitcoin-nya.
Setelah puncak musim gugur, sang narasumber memberi peringatan bahwa fase koreksi bukan hal yang mustahil. Ini adalah bagian wajar dari siklus pasar. Namun penting untuk dipahami: bahkan setelah kemunduran, besar kemungkinan Bitcoin tetap bertahan di zona valuasi enam digit — fondasi pasar saat ini sudah jauh berbeda dibanding siklus sebelumnya. Karena itu, strategi ambil untung sebagian saat mendekati puncak, lalu masuk kembali di fase koreksi, bisa menjadi langkah paling seimbang.
Sebagai pengingat, berdasarkan pengamatan, Bitcoin rata-rata membutuhkan waktu sekitar satu setengah tahun pasca-halving untuk mencapai puncak siklus. Jika pola waktu dari siklus sebelumnya kembali terulang, maka puncak pertumbuhan bisa tercatat pada musim gugur 2025.
Di tengah penurunan BTC pada April 2025, banyak analis berkesimpulan bahwa aset kripto ini tak lagi bergantung pada siklus halving. Namun, bangkitnya kembali harga Bitcoin pada Mei memaksa pelaku pasar kembali melirik teori perilaku siklikal BTC.
Jangan Jual BTC di Tahun 2025
Michael Gerlis, CEO EMCD, sependapat dengan asumsi rekannya bahwa bahkan ketika koreksi terjadi usai puncak siklus tercapai, BTC tetap tidak kehilangan daya tarik investasinya. Narasumber kami menyebut Bitcoin sebagai aset bagi mereka yang sabar, bukan pelari jarak pendek.
“Kalau Anda sudah berada dalam posisi, tak ada alasan untuk menjual sekarang. BTC menunjukkan performa terbaik dalam jangka panjang,” terang sang pakar.
Ia mencatat bahwa jika menimbang laju minat institusional dan pola pertumbuhan siklikal, cukup masuk akal bila pada 2030-2031 Bitcoin mampu menembus angka US$1 juta per koin. Prakiraan ini didasarkannya pada fakta bahwa setiap siklus selalu mengangkat standar lebih tinggi, sementara struktur permintaan semakin matang.
“Solusi terbaik adalah menjadi holder. Dan jika Anda ingin menggandakan efeknya, manfaatkan staking lewat platform tepercaya atau protokol DeFi, agar BTC Anda bisa menghasilkan pendapatan tanpa harus keluar dari wallet,” saran Michael Gerlis.
Bagaimana pendapat Anda tentang waktu yang tepat untuk jual Bitcoin menurut pakar di atas? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
