Ekonomi

Jerman Rebut Pangsa Terbesar Lisensi Kripto MiCA di Uni Eropa

×

Jerman Rebut Pangsa Terbesar Lisensi Kripto MiCA di Uni Eropa

Sebarkan artikel ini



Jerman kini tampil sebagai pemegang kendali dalam lanskap regulasi kripto di kawasan Eropa. Negara ini menyumbang 36% dari seluruh lisensi yang diberikan di bawah kerangka Markets in Crypto-Assets (MiCA).

Pengesahan lisensi penuh MiCA dari BaFin—otoritas keuangan Jerman—kepada Trade Republic kian mempertegas posisi dominan Jerman di arena ini. Trade Republic sendiri dikenal sebagai salah satu platform fintech paling unggul di benua tersebut.

Trade Republic Kantongi Lisensi Penuh MiCA, Jerman Makin Pertegas Dominasi Kripto

Lisensi ini memberi Trade Republic kewenangan untuk menyediakan layanan kustodian aset kripto serta memfasilitasi transfer. Perusahaan ini juga kini diizinkan mengeksekusi ataupun meneruskan pesanan klien di 30 negara dalam Wilayah Ekonomi Eropa (EEA).

Trade Republic saat ini mengelola aset nasabah senilai lebih dari €100 miliar dan melayani lebih dari empat juta pelanggan di 17 pasar. Dari jumlah itu, 2,5 juta nasabah berasal dari Jerman.

Eksekutif Circle, Patrick Hansen, menyatakan bahwa lisensi ini memungkinkan Trade Republic untuk mengelola hampir seluruh operasi kripto-nya secara internal. Satu-satunya pengecualian adalah eksekusi perdagangan yang masih memerlukan kolaborasi dengan market maker eksternal seperti Bankhaus Scheich dan B2C2.

“Trade Republic kini dapat mengoperasikan hampir seluruh layanan kripto miliknya secara mandiri di semua negara EEA—hanya bergantung pada market maker (atau platform perdagangan) eksternal seperti Bankhaus Scheich dan B2C2 untuk eksekusi perdagangan,” tutur Hansen.

MiCA, yang mulai berlaku awal tahun ini, bertujuan menyelaraskan regulasi kripto di seluruh Uni Eropa lewat skema perizinan tunggal untuk semua negara anggota. Perusahaan yang mendapat persetujuan di satu negara kini dapat menawarkan layanan di seluruh Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) tanpa harus mengajukan izin tambahan.

Langkah ini menandai pergeseran besar dari rezim regulasi yang sebelumnya terfragmentasi, di mana perusahaan harus menghadapi aturan berbeda di tiap negara. Alhasil, sejumlah platform kripto besar seperti Coinbase, Crypto.com, Kraken, dan OKX mulai menyesuaikan diri dengan regulasi baru ini.

Hanya saja, laju adopsinya masih di bawah ekspektasi. Dalam 100 hari pertama penerapan, hanya 15 CASP yang terdaftar di bawah kerangka ini. Menurut Hansen, jumlah tersebut telah naik menjadi 25 per 17 Mei, dan mayoritas lisensi MiCA tersebut diterbitkan di Jerman.

“Regulator Jerman, BaFin, telah mengeluarkan 9 dari 25 lisensi CASP MiCA pertama di seluruh UE… artinya 36% dari seluruh lisensi CASP Uni Eropa diberikan di Jerman hingga hari ini,” ujar Hansen.

Hansen menekankan bahwa lisensi MiCA kini menjadi syarat utama bagi setiap perusahaan kripto yang ingin beroperasi di seluruh wilayah EEA.

Persyaratan ini telah memicu gelombang kompetisi di antara neobank, broker, dan institusi keuangan konvensional yang berlomba-lomba mengamankan lisensi sebelum masa transisi berakhir.

“Perlombaan dimulai: neobank, broker, fintech lain, bahkan bank tradisional kini bergerak cepat untuk mengamankan lisensi MiCA sebelum periode transisi usai,” tutur Hansen.

Bagaimana pendapat Anda tentang dominasi Jerman dalam perebutan lisensi MiCA di Uni Eropa? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *