Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli), Budi Setiyadi mengatakan insentif untuk kendaraan listrik lebih baik dilaksanakan pada tahun 2026, dibanding harus dipaksakan tahun ini.
“Kalau saya perhatikan di tahun 2025 ini, kayaknya sudah terlambat. Kecuali, pemerintah mengadakannya dengan skema multi-years. Jadi artinya di bulan Desember (tahun ini), nggak di-setop gitu kayak tahun lalu,” kata Budi Setiyadi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.
Jika memang pemerintah mengeluarkan insentif di tahun 2025, yang menyisakan hanya beberapa bulan, tanpa skema multi-years, dirasa masih kurang efektif untuk menggenjot penjualan di tahun ini.
Menurut data, penjualan kendaraan listrik tahun 2024 berhasil mencapai peningkatan yang cukup positif. Pada tahun tersebut, penjualan motor listrik berhasil meningkat 447 persen atau 63.146 unit dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya 11.532 unit.
Baca juga: Aismoli: Kebijakan nonfiskal penting untuk ekosistem motor listrik
Sementara, insentif tak kunjung datang pada tahun ini. Penjualan motor listrik terus mengalami penurunan yang cukup drastis. Pada semester I 2025, penjualan hanya berhasil menyentuh 1.000 unit, jauh di bawah target dan dibandingkan tahun 2024.
“Jadi harapan kita, kalau memang tidak ada skema dengan multi-years ya mungkin tahun 2025 udah tanggung ya. Mending mungkin di tahun 2026 saja, di awal tahun kalau bisa, sudah mulai atau di Desember sudah diinformasikan,” ujar dia.
Dengan begitu, industri otomotif roda dua elektrik siap untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka dalam menyambut insentif tersebut, karena, insentif memiliki pengaruh yang cukup besar dalam keberalihan dari konvensional ke elektrik.
Saat ini, permintaan yang kurang bergairah banyak membuat produsen otomotif di segmen elektrik memutar cara untuk bisa tetap hidup melalui pengurangan jumlah produksi.
Meski hal tersebut tidak sampai memberikan dampak terhadap para pekerja di setiap pabrik yang memproduksi motor listrik di tanah air.
Baca juga: Aismoli: Jalan protokol harus diisi kendaraan listrik
Baca juga: Aismoli usulkan tambahan waktu untuk pemberian insentif motor listrik
Baca juga: Investor asing berdatangan, AISMOLI: pasar motor listrik RI seksi
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025