Jakarta (ANTARA) – Produsen mobil asal China, Geely telah menandatangani kemitraan strategis dengan Voltron, penyedia jaringan pengisian daya kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terkemuka di Indonesia untuk menyediakan fasilitas stasiun pengisian daya di seluruh dealer resmi Geely di Indonesia guna menjadikan pengisian daya EV lebih praktis dan mudah.
Geely telah resmi kembali memasuki pasar EV di Indonesia sejak Januari tahun ini, dengan fokus pada model-model EV termasuk EX5.
Menurut Geely Auto Indonesia, Geely hingga saat ini memiliki enam diler resmi di berbagai provinsi di Indonesia, yang masing-masing dilengkapi dengan pusat layanan purnajual untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan menawarkan pengalaman kepemilikan kendaraan yang bebas dari rasa khawatir.
“Kolaborasi dengan Voltron ini merupakan bukti nyata dari komitmen Geely untuk mempercepat transisi ke EV di Indonesia. Dengan hadirnya fasilitas stasiun pengisian daya Voltron di jaringan dealer resmi kami, pelanggan kini dapat menikmati pengisian daya yang lebih praktis dan mudah, sehingga dapat meningkatkan kualitas pengalaman kepemilikan EV secara keseluruhan,” ujar Direktur Merek Geely Auto Indonesia Yusuf Anshori dalam pernyataan persnya pada Kamis (5/6).
Kemitraan itu juga mendukung program akselerasi EV nasional Indonesia dan sejalan dengan target emisi net-zero untuk 2060, mewakili upaya bersama antara sektor swasta dan pemerintah untuk membangun ekosistem EV yang berkelanjutan dan mudah diakses.
“Kami sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Geely Auto Indonesia dalam memperluas jaringan stasiun pengisian daya Voltron. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung program percepatan penggunaan EV, tetapi juga menegaskan komitmen Voltron untuk menyediakan infrastruktur pengisian daya yang andal dan mudah diakses oleh masyarakat. Bersama Geely, kami ingin mendorong lebih banyak orang untuk beralih ke EV demi masa depan yang lebih ramah lingkungan,” ujar CEO Voltron Indonesia Abdul Rahman Elly.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025