Indeks saham di Amerika Serikat (AS), khususnya S&P 500 dan Nasdaq mencetak level tertinggi sepanjang masa baru di Jumat kemarin. S&P 500 mencatatkan apresiasi 10,6% dan Nasdaq membukukan pertumbuhan 17,8%. Kondisi itu tercipta dari menguatnya optimisme pasar terhadap negosiasi perdagangan AS dengan mitra global, termasuk Kanada dan Cina. Menariknya, sentimen positif tersebut juga ikut mengalir ke sektor aset digital, yang sempat membuat Bitcoin berada di kisaran US$108.000.
Analis Reku, Fahmi Almuttaqin melalui keterangan resminya menjelaskan, pasar kini juga menaruh ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Bank Sentral AS. Selain itu, keputusan Kanada untuk mencabut pajak digital pada perusahaan teknologi ikut memberikan angin segar pada saham di sektor tersebut.
Menurutnya, pemangkasan suku bunga The Fed akan meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong masuknya aliran dana segar ke pasar kripto. Pergerakan harga Bitcoin saat ini tambahnya, menunjukkan bahwa kripto sudah merespons euforia pasar saham.
“Namun demikian, investor kripto harus tetap berhati-hati terhadap potensi koreksi khususnya yang berpotensi muncul dari dinamika kebijakan tarif AS dan perkembangan data ekonomi ke depan yang tidak pasti,” jelasnya.
- Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin (BTC) 2025, 2026, 2030
Trump Susun Daftar Kandidat Pengganti Powell
Menariknya, di tengah perkembangan yang terjadi saat ini, Presiden Trump turut menyatakan telah menyusun daftar singkat 3-4 kandidat pengganti pemimpin The Fed saat ini, Jerome Powell, dan menegaskan bahwa siapapun selain Powell bisa dipilih.
“Kandidat yang masuk pertimbangan seperti Kevin Warsh, Christopher Waller, Scott Bessent, Kevin Hassett, dan David Malpass, merupakan nama-nama yang terkenal pro-pemangkasan suku bunga,” tambah Fahmi.
Trump lanjutnya, bahkan dilaporkan menulis catatan tangan untuk Powell, mendesaknya menurunkan suku bunga drastis ke sekitar 1%, menyatakan bahwa tarif tinggi telah merugikan ekonomi AS secara besar-besaran.
Situasi tersebut berpotensi meningkatkan dinamika ke depan dari sisi pemangku kebijakan yang akan memengaruhi volatilitas pasar kripto. Meski posisi Powell terlindungi oleh hukum (tidak bisa dipecat sewenang-wenang), Trump dan penasehatnya dilaporkan tengah bersiap untuk memanfaatkan kekosongan kursi lainnya di Dewan Gubernur The Fed.
Seperti kursi Adriana Kugler yang akan kosong pada Januari 2026, sebagai jalan menuju suksesi yang lebih dini.
Teknik Shadow Chair Buat Dinamika di Pasar Kripto
Taktik yang disebut “shadow chair”, yakni mengumumkan pengganti sebelum Powell menyelesaikan masa jabatannya. Berisiko menimbulkan kebingungan soal arah kebijakan moneter. Serta mengundang volatilitas tinggi di pasar mata uang dan obligasi global. Membuat potensi dinamika dan volatilitas baik di pasar kripto dan saham AS menjadi semakin tinggi.
Potensi pengangkatan pemimpin The Fed yang lebih dovish atau lunak terhadap suku bunga. Melalui figur seperti Scott Bessent atau Kevin Warsh berpotensi memberikan dorongan kuat bagi aset berisiko, termasuk kripto dan saham AS.
“Konsensus awal menunjukkan bahwa berita tersebut telah melemahkan dolar AS. Jika suku bunga kemudian turun lebih cepat, seperti misalnya di bulan Juli. Akan menjadi perkembangan yang akan cukup mengejutkan dan berpotensi memicu lonjakan di pasar kripto. Serta kembali terciptanya level tertinggi baru di indeks-indeks saham AS dan Bitcoin,” ungkap Fahmi.
Namun, strategi “shadow chair” juga menghadirkan risiko ketidakpastian regulasi dan pasar yang bisa memicu fluktuasi harga yang lebih tinggi. Sehingga investor disarankan untuk memantau dengan cermat setiap perkembangan kebijakan yang ada dan tetap bijak dalam berinvestasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!