Ekonomi

Alami Koreksi, Pakar Sebut Bitcoin Masih Kuat Secara Menengah dan Panjang

×

Alami Koreksi, Pakar Sebut Bitcoin Masih Kuat Secara Menengah dan Panjang

Sebarkan artikel ini



Harga Bitcoin (BTC) pada perdagangan hari ini, Kamis (12/6) mengalami koreksi 2,72% dari perdagangan Selasa yang mencapai kisaran US$110.000. Meski demikian, koreksi yang terjadi menurut pakar belum menunjukkan tren pelemahan. Bahkan secara jangka menengah hingga panjang, kekuatan BTC disebut masih terjaga.

Pada saat penulisan, harga BTC berada di kisaran US$107.689, atau turun lebih dari US$2.000 dalam beberapa hari. Kondisi itu terjadi setelah munculnya data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS Mei yang naik menjadi 2,4% secara tahunan.

  • Baca Juga: Bitcoin vs. Emas: Mana Investasi Terbaik pada 2025?

Inflasi Naik, Pasar Ketar Ketir

Naiknya inflasi memicu kekhawatiran bahwa The Fed, selaku bank sentral akan menunda pemangkasan suku bunga. Sehingga pada akhirnya menekan pasar kripto secara keseluruhan.

Laporan CPI membalikkan optimisme pasar. Terlihat dari harga BTC yang turun 2,3% dalam 24 jam terakhir. Namun demikian, analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur memandang, tekanan beli dari investor yang terus melakukan akumulasi aset memberikan harapan akan potensi pemulihan harga dalam waktu dekat.

“Meski terjadi koreksi, posisi Bitcoin saat ini masih berada jauh di atas rata-rata pergerakan kunci, Menjadi indikator bahwa kekuatan tren jangka menengah hingga panjang masih terjaga,” jelasnya melalui keterangan resmi.

Data on-chain menunjukkan bahwa arus keluar dari bursa tetap tinggi. Menandakan investor memilih untuk menyimpan asetnya dalam jangka panjang, bukan menjual. Tekanan beli inilah yang akan menjadi faktor penting dalam pemulihan harga.

  • Baca Juga: Prediksi Harga Bitcoin (BTC) 2025, 2026, 2030

Jika BTC Mampu Bertahan Di atas US$106.265, Peluang ke US$110.000 Terbuka Lebar

Secara teknikal, jika Bitcoin mampu bertahan di atas level support kuat US$106.265, maka terdapat peluang menuju pemulihan ke US$110.000. Jika berhasil melewati level ini dan mengonfirmasinya sebagai support, BTC diproyeksikan dapat melanjutkan tren naik menuju level tertinggi sepanjang masa di US$111.980.

Namun, risiko penurunan masih ada jika tekanan makroekonomi meningkat. Jika BTC tergelincir di bawah US$106.265, harga dapat meluncur ke kisaran US$105.000, yang bisa membatalkan proyeksi bullish dalam jangka pendek.

Dari sisi makroekonomi, para pelaku pasar saat ini bertaruh bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebanyak dua kali pada tahun ini, bermula pada pertemuan FOMC bulan September. Data dari CME FedWatch menunjukkan peluang sebesar 57% bahwa suku bunga akan turun menjadi kisaran 4%–4,25% pada bulan tersebut.

“Jika penurunan inflasi berlanjut dan The Fed mulai melonggarkan kebijakan moneternya, ini bisa menjadi katalis tambahan bagi pasar kripto, termasuk Bitcoin, untuk melanjutkan penguatan,” kata Fyqieh.

Sementara itu, tekanan dari pemerintah AS terhadap The Fed juga terus meningkat. Presiden AS, Donald Trump dan Wakil Presiden AS, JD Vance mendesak pemangkasan suku bunga sebesar 100 basis poin untuk meredam beban bunga atas utang negara.

Meskipun BTC belum menunjukkan reli besar dalam jangka pendek, indikator pasar dan dukungan fundamental memberikan harapan kuat bahwa pemulihan akan terjadi, dengan target jangka pendek berada di level US$110.000.

Bagaimana pendapat Anda tentang tren pergerakan Bitcoin ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

akun situs mahjongfitur luar biasa mahjongpenawaran jackpot mahjongpola bidikan mahjongslot gacor