RealT, penerbit aset dunia nyata (real world asset / RWA) asal Florida, digugat karena menawarkan saham properti yang ditokenisasi dari puluhan rumah yang ternyata tidak mereka miliki. Selain itu, perusahaan ini juga dibebani pelanggaran kode bangunan dan pajak atas 408 properti lain yang mereka klaim miliki.
Kasus ini mengungkap potensi bahaya serius di pasar RWA. Muncul pertanyaan: apakah perusahaan-perusahaan ini benar-benar bisa memberikan imbal hasil dari pendapatan properti, atau apakah imbal hasil itu sebenarnya ditopang oleh skema Ponzi?
Skema RWA RealT di Detroit
Selaras dengan gelombang kejahatan kripto yang marak pada tahun 2025, banyak penipuan dan pelanggaran hukum muncul dengan berbagai cara. Pasar RWA terbukti cukup tangguh selama bear market, tetap tumbuh meski kondisi pasar lesu. Namun, RealT dituding memperkenalkan jenis kejahatan kripto baru di Detroit.
Media lokal melaporkan, skema RWA palsu RealT sangat sederhana. Perusahaan ini menawarkan saham properti tokenized dari 39 rumah di wilayah Eastside Detroit.
Melalui skema ini, RealT berhasil menghimpun dana investor senilai US$2,72 juta—jauh melebihi harga penawaran rumah-rumah tersebut yang hanya sekitar US$1,1 juta. Namun faktanya, RealT tidak pernah benar-benar membeli properti tersebut.
“Kita semakin dekat dengan skema Ponzi atau mirip Madoff. Jika ini benar, maka seluruh konsep Real World Asset patut dipertanyakan, dan saya akan menarik seluruh investasi saya dari RealT,” ujar salah satu investor anonim kepada media.
RealT mulai mempromosikan proyek RWA ini sejak tahun 2023. Mereka menjanjikan bagian dari pendapatan sewa rumah kepada para investor, namun banyak dari properti itu ternyata kosong atau rusak berat. Bahkan, kota Detroit menggugat perusahaan ini karena pelanggaran atas 408 properti yang disebut-sebut milik RealT.
Sebagai catatan, RealT memang memiliki ratusan properti di Detroit yang mereka tokenisasi. Namun, untuk 39 rumah di satu kawasan, mereka belum menyelesaikan proses pembelian, meskipun telah mengambil alih pengelolaan properti tersebut.
Penyelidikan lebih lanjut juga menemukan lebih dari 20 kasus serupa, di mana RealT menjual saham token dari rumah yang sebenarnya belum mereka miliki. Jumlah kasus ini kemungkinan akan terus bertambah.
Ancaman Besar bagi RWA
Skema RealT menimbulkan pertanyaan mendasar tentang prinsip pasar RWA. Bahkan jika perusahaan ini benar-benar memiliki seluruh properti yang mereka promosikan, operasionalnya tetap sulit untuk meraih keuntungan.
Secara sederhana, hampir tidak ada keterkaitan langsung antara menjalankan startup Web3 dan mengelola rumah kosong dalam kondisi buruk.
Tingkat kekosongan rumah milik RealT mencapai 10 kali lipat dari yang mereka klaim. Bagaimana mungkin pemilik token bisa menerima bagian dari pendapatan sewa yang tidak ada? Banyak rumah tersebut berada dalam kawasan dengan sewa terkontrol, sehingga hanya menarik bagi penyewa yang bersedia tinggal di lingkungan terbengkalai.
Langkah ini mungkin mendorong peremajaan kota Detroit, tapi tidak menghasilkan keuntungan untuk investor.
Belum lagi urusan pajak properti, denda kerusakan (blight tickets), dan tantangan pengelolaan lainnya. Manajemen properti adalah pekerjaan penuh waktu, namun banyak aktivitas RealT justru terfokus pada upaya menarik investor kripto. Dalam kondisi seperti ini, dana investor bisa saja menggantikan sumber pendapatan utama—yakni ciri khas dari skema Ponzi klasik.
Dengan kata lain, meskipun pasar RWA masih membuat regulator dan investor sama-sama tergiur, kasus RealT menjadi pengingat akan tantangan praktis yang dihadapi sektor ini.
Bagaimana pendapat Anda tentang dugaan skema ponzi perusahaan real estate kripto Florida ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
