loading…
Smelter Merah Putih milik Ceria Corp telah melakukan ekspor perdana Low-Carbon Ferronickel (FeNi) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Rabu (3/7/2025). Foto/Dok SindoNews
Langkah ini menjadi wujud keberhasilan sinergi antara sektor perbankan nasional dan pelaku industri hilirisasi mineral berbasis energi hijau. Proyek ekspor ini berasal dari fasilitas pengolahan nikel Smelter Rectangular Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) Line I milik Ceria.
Smelter ini telah ditetapkan sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) sekaligus Objek Vital Nasional (Obvitnas). Merupakan produk Green Nickel dengan kapasitas produksi 72 MVA yang mengandung 63.200 ton ferronickel dengan kadar 22% atau setara dengan 13.900 ton logam nikel per tahun. Baca juga: Perdana, PT Ceria Berhasil Produksi Ferronickel
Produk feronikel yang dikirimkan telah memenuhi standar keberlanjutan, dibuktikan melalui kepemilikan Renewable Energy Certificate (REC) yang diterbitkan oleh PT PLN (Persero). Seluruh rantai produksi dalam proyek telah menggunakan energi bersih, menjadikannya sebagai model industri yang berkelanjutan yang mendukung transisi energi nasional. Seluruh proses produksi juga dikendalikan oleh Artificial Intelligence (AI) menggunakan teknologi robotic sehingga lebih aman dan dimonitor secara real time.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, mengatakan langkah tersebut menjadi wujud dari komitmen Bank Mandiri dalam mendukung percepatan agenda hilirisasi mineral nasional dan transisi energi. Menurutnya, peran sektor keuangan tak hanya sebatas penyedia dana, namun juga mitra strategis yang mampu mengakselerasi pertumbuhan industri bernilai tambah.