Bitcoin (BTC) baru-baru ini menutup fase penurunan dua pekan, yang menyeret harga hingga US$100.200 sebelum berhasil memantul. Meskipun ada pemulihan, tekanan jual dari long-term holder (LTH) masih membayangi. Ini bisa menjadikan Bitcoin rentan akan koreksi harga yang berikutnya.
Pasar kripto tetap bergejolak. Arah gerak Bitcoin selanjutnya bakal ditentukan oleh variabel-variabel ini.
Aksi Jual Bitcoin Buat Khawatir
Kuantil biaya dasar Bitcoin mengungkap titik-titik support yang mungkin sangat penting dalam waktu dekat. SSD (Spendable Supply Distribution) 0,95 menunjukkan bahwa 95% pasokan Bitcoin yang beredar dibeli di bawah harga US$103.700.
Artinya, hanya 5% dari pasokan tersebut dibeli di atas level itu. Hal ini menjadikan US$103.700 sebagai zona support yang kokoh.
Di sisi lain, level support krusial lain terletak di US$95.600, yang selaras dengan SSD 0,85. Level ini menjadi titik di mana 85% pasokan Bitcoin memiliki harga beli lebih rendah. Ini menjadikannya benteng harga berikutnya yang potensial.
Seumpama arus masuk bersih dari tekanan jual kembali meningkat, level-level ini bisa menjadi tameng terhadap penurunan yang lebih dalam.
Kendati tekanan jual dari LTH masih berlangsung, momentum makro Bitcoin memberi sinyal positif dalam jangka panjang.
Data imbal hasil bulanan historis Bitcoin menunjukkan bahwa bulan Juni biasanya mendatangkan hasil positif, dengan median naik sebesar 2,58%. Ini menandakan bahwa meskipun potensi koreksi jangka pendek ada, tren pasar yang lebih luas dapat mendukung pemulihan (rebound) harga.
Sejarah mengatakan bahwa koreksi akibat aksi jual dari crypto whale kemungkinan hanya bersifat sementara. Dengan prospek pertumbuhan harga Bitcoin dalam jangka panjang, pasar bisa segera berubah arah menuju sentimen bullish—terutama jika kondisi pasar global ikut membaik.
Harga BTC Punya Support
Dalam tiga hari terakhir, harga Bitcoin menguat 4,7%, diperdagangkan di US$106.263. Namun, si raja kripto ini masih nangkring tipis di bawah resistance penting di US$106.265.
Melihat sentimen pasar saat ini dan titik-titik support kunci, semua variabel yang ada mengisyaratkan potensi koreksi harga dalam waktu dekat.
Andaikata Bitcoin gagal mempertahankan level US$106.265 dan tekanan jual kembali memuncak, harga bisa jatuh melewati support US$105.000 dan menuju US$103.700.
Level ini, merujuk data kuantil biaya dasar, punya potensi besar sebagai titik support utama. Dalam skenario yang lebih bearish, harga Bitcoin bisa tergelincir lebih jauh hingga level support berikutnya di US$102.734.
Namun, bila pasar global berbalik arah jadi bullish dan sanggup menetralkan dampak jualan dari para LTH, harga Bitcoin bisa melewati resistance US$106.265.
Bila level ini sukses diterobos, maka Bitcoin berpeluang melesat ke US$108.000 atau bahkan lebih tinggi. Ini akan meniadakan narasi bearish yang ada saat ini, sekaligus membuka jalan untuk potensi reli harga yang baru.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis dan prediksi harga Bitcoin (BTC) ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
