Seorang holder PEPE raksasa kembali menunjukkan eksistensinya setelah dua tahun menghilang. Ia terekam menarik lebih dari 2 triliun token dari Binance dalam langkah mengejutkan yang sontak menyita perhatian pasar kripto.
Aksi tak terduga ini memantik gelombang ketertarikan baru atas meme coin ini. Dampaknya, harga dan volume perdagangan PEPE pun melonjak dengan cepat.
Perdagangan PEPE Meledak usai Whale Geser Token Senilai US$29 Juta dari Binance
Tepat pada tanggal 17 Mei, perusahaan analitik blockchain Lookonchain melaporkan bahwa seorang whale melakukan transaksi besar yang melibatkan token PEPE. Investor tersebut menarik 1,79 triliun PEPE—senilai US$22,23 juta—dari Binance ke wallet baru yang baru saja diaktifkan.
Sehari setelahnya, sang whale menarik lagi 420 miliar token PEPE (bernilai sekitar US$5,39 juta) dari platform perdagangan kripto tersebut.
Dengan begitu, sang crypto whale kini telah memindahkan total 2,21 triliun token PEPE (senilai US$29 juta) dari Binance hanya dalam dua transaksi selama kurun waktu 24 jam.
Pengamat pasar mencatat, manuver ini secara efektif telah memangkas cadangan PEPE milik Binance sekitar 2%.
Adapun penarikan dana yang diarahkan ke wallet self-custody ini mengindikasikan strategi akumulasi yang disengaja serta mencerminkan keyakinan sang whale akan nilai jangka panjang token yang bersangkutan. Umumnya, perilaku seperti ini menunjukkan pergeseran dari spekulasi jangka pendek menuju pendekatan beli dan HODL.
Yang tak kalah menarik, kemunculan kembali sang whale serta akumulasi token dalam jumlah fantastis bertepatan dengan reli harga PEPE.
Menurut data BeInCrypto, meme coin ini telah terkerek naik lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan seharga US$0,00001345. Ini menandai kenaikan spektakuler sebesar 87,5% hanya dalam sebulan terakhir.
Tak hanya itu, reli ini juga menimbulkan efek riak di pasar derivatif aset digital ini.
Data CoinGlass menguak, posisi short yang bertaruh pada lonjakan harga PEPE mengalami likuidasi sekitar US$2 juta dalam 24 jam terakhir. Dalam periode yang sama, trader long juga menelan kerugian hingga sekitar US$907.000.
Secara bersamaan, open interest untuk futures PEPE melonjak 15%, menembus angka US$500 juta—level yang terakhir kali tercapai pada Januari lalu. Open interest sendiri berguna mengukur total nilai kontrak futures aktif yang belum diselesaikan dan lazim digunakan untuk menilai sentimen pasar serta aktivitas perdagangan.
Gelombang aktivitas baru yang didorong oleh investor besar ini memperkuat status PEPE sebagai aset digital papan atas. Token ini juga kini menjadi salah satu meme coin yang paling banyak dipantau di tengah pasar yang volatil.
Bagaimana pendapat Anda tentang analisis manuver whale PEPE ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
